Algiers, Beritasatu.com- Perdana Menteri Aljazair Noureddine Bedoui akan segera mengundurkan diri untuk membuka jalan bagi pemilihan umum 2019. Pemilu ini dianggap militer sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan protes.
Kepada Reuters, Selasa (10/9), dua sumber senior mengatakan pengunduran diri Bedoui. Kepergian Bedoui adalah tuntutan utama para pengunjuk rasa, yang pada bulan April memaksa presiden Abdelaziz Bouteflika untuk mundur setelah 20 tahun menjabat. Namun demonstran telah menolak pemilihan umum baru sampai ada perubahan struktur kekuasaan yang lebih menyeluruh.
“Pengunduran diri Bedoui dimaksudkan untuk memfasilitasi diadakannya pemilihan,” kata kedua pejabat senior itu, dengan syarat nama mereka tidak diidentifikasi lebih lanjut.
Pekan lalu, kepala militer yang berkuasa Letnan Jenderal Ahmed Gaed Saleh mengatakan komisi pemilihan harus memastikan pemilu digelar pada 15 September, suatu langkah yang akan memicu hitungan mundur 90 hari untuk pemungutan suara.
Pada Selasa (10/9), para siswa yang mengadakan protes mingguan menyatakan penolakan pada pemilihan "sampai geng dihapus". Pernyataan mereka merujuk pada lingkaran kekuasaan Bouteflika, elit yang sebagian besar berakar sejak kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1962.
Sumber-sumber yang dekat dengan tokoh-tokoh terkemuka termasuk mantan perdana menteri Mouloud Hamrouche dan pengacara hak asasi manusia Mustapha Bouchachi mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan mencalonkan diri sebagai presiden jika pemilihan umum dilakukan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buka Jalan Pemilu, PM Aljazair Mengundurkan Diri - BeritaSatu"
Posting Komentar