Di wilayah ibu kota Tunis, ribuan orang mendatangi sejumlah sekolah di Lafayette dan La Marsa yang dijadikan TPS. Mereka sudah datang sebelum pemilu parlemen dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat.
Berdiri mengantre di salah satu TPS, sejumlah warga mengatakan kepada media Middle East Eye bahwa mereka mengikuti pemilu demi mendorong terjadinya perubahan di Tunisia. Mereka mengaku kesal karena harga berbagai kebutuhan pokok di Tunisia begitu tinggi, begitu juga dengan tingkat pengangguran.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut data Bank Dunia, tingkat pengangguran di Tunisia telah meningkat ke angka 15 persen dari sebelumnya 12 persen saat gerakan Arab Spring di tahun 2011. Sementara utang nasional Tunisia telah mencapai lebih dari 70 persen berbanding Produk Domestik Bruto mereka.
"Saya berharap para politisi independen akan menang dalam pemilu dan membuat perubahan signifikan. Situasi di Tunisia saat ini terus memburuk," kata Bochra Ezzedine, seorang warga yang datang ke TPS bersama suami dan anaknya.
"Tidak ada kesempatan bagi pemuda, terutama lulusan universitas. Adik saya punya gelar S2, tapi belum juga mendapat pekerjaan sejak tiga tahun terakhir," lanjut dia.
Lebih dari tujuh juta warga Tunisia memiliki hak pilih dalam pemilu parlemen kali ini. Dengan total 217 kursi di parlemen, partai yang bisa meraup lebih dari 109 berhak menunjuk seorang perdana menteri dan membentuk pemerintahan baru.
Sementara itu, tingkat keikutsertaan warga dalam pilpres Tunisia bulan lalu mencapai 45 persen, turun dari 63 persen di tahun 2014.
Sejumlah analis menilai kecil kemungkinan sebuah partai dapat meraih mayoritas kursi dalam pemilu parlemen Tunisia. Pemilu diyakini akan berlanjut dengan negosiasi antar partai demi membentuk sebuah pemerintahan koalisi.
(WIL)
Baca Lagi Aje https://www.medcom.id/internasional/dunia/ObzALXYN-jutaan-warga-tunisia-ikuti-pemilu-parlemenBagikan Berita Ini
0 Response to "Jutaan Warga Tunisia Ikuti Pemilu Parlemen - Medcom ID"
Posting Komentar